MAJU, CERDAS, DAN BERWIBAWA
PENGHARGAAN ADIWIYATA: Wakil Bupati Serang M Najib Hamas memberikan piagam penghargaan sekolah Adiwiyata Nasional kepada SMA Negeri 1 Kramatwatu,
SMA Negeri 1 Kramatwatu menerima penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Serang karena telah me- nyandang status sekolah Adiwiyata Nasional.Penghargaan itu diberikan oleh Wakil Bupati Serang M Najib Hamas kepada Kepala SMA Negeri 1 Kramatwatu Indiyah Lestari, Selasa (29/7).Status sekolah Adiwiyata Nasional memang telah diraih SMA Negeri 1 Kramatwatu sejak 2017 lalu. Kepala SMA Negeri 1 Kramatwatu Hj.Indiyah Lestari, M.Pd,mengatakan, sekolah yang dipimpinnya secara konsisten mampu mempertahankan predikat sebagai sekolah Adiwiyata mulai dari tingkat Kabupaten Serang. ”Adiwiyata itu pertama kami raih di tahun 2017. Penghargaannya kami raih bertahap mulai dari tingkat kabupaten, terus melaju ke tingkat provinsi hingga akhirnya melaju ke tingkat nasional,” berstatus sekolah Adiwiyata Nasional, pihaknya mulai membina dua sekolah lainnya seperti SMA Negeri 1 Pamarayan dan SMA Negeri 1 Mancak pada 2022 agar status SMA Negeri 1 Kramatwatu bisa menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri. Menurutnya, Adiwiyata Mandiri belum dapat diraih karena dua sekolah yang lakukan adalah pembiasaan meminimalisir sampah plastik.
Setiap pagi piket Predikat tersebut diraih berkat upaya SMA Negeri 1 Kramatwatu yang mampu menerapkan kelestarian lingkungan sekolah dan mengurangi penggunaan sampah plastik.Indiyah mengungkapkan,”Pada 2022 kami berusaha meraih predikat Adiwiyata Mandiri. Sayangnya kami belum bisa mendapatkan prestasi itu. Adiwiyata Mandiri itu kami harus punya sekolah binaan yang sudah mendapatkan predikat Adiwiyata Nasional,” katanya. Dijelaskan Indiyah, SMA Negeri 1 Kramatwatu mengembangkan program pengelolaan sampah mandiri dengan dilengkapi beberapa alat untuk memilah sampah organik maupun sampah anorganik. ”Jadi yang kami lakukan adalah pembiasaan meminimalisir sampah plastik. Setiap pagi piket keliling sekolah memastikan anak membawa alat makan dan minum dari rumah,” katanya. Indiyah mengaku kerap memberikan imbauan kepada kantin sekolah agar tidak menggunakan kemasan plastik saat berjualan karena siswa telah dianjurkan menggunakan alat makan dan minumnya sendiri. ”Kami membangun karakter siswa-siswi kami agar bisa meminimalisir sampah plastik. Sampah yang tidak bisa dikelola sendiri dikerjasamakan dengan pihak ketiga untuk pengangkutannya,” pungkasnya.